
Oleh: Tengkubintang@yahoo.com
7 September 2009 09:31
Pertama-tama saya mengucapkan selamat kepada Ikang Fawzi - Anda lelaki beruntung. Di taman hati Anda mekar setangkai mawar yang mengharumkan taman bangsa. Selamat! Ketangguhan lelaki terletak pada kemampuannya membahagiakan isterinya. Itulah bulu hias bagi cenderawasih, tanduk bercabang bagi rusa, tanda kejantanannya. Selanjutnya saya hendak bicara mengenai isteri Anda.
Sampai beberapa waktu sebelum ini saya menganggap Marissa itu anak bawang. Keterlibatannya di dunia politik saya anggap sekedar petualangan - romantika yang biasa menghinggapi para artis yang terbiasa mabuk di kolam popularitas. Bahkan tulisan-tulisan beliau sebelumnya di Kompasiana ini saya nilai sebagai manifestasi kecengengan yang terlalu ‘aku’ itu. Biasalah, seorang artis.
Namun setelah membaca postingannya mengenai illegal logging, lemahnya penegakan hukum, dan lain-lain penilaian saya segera berubah 180 derajat! Anda seorang Srikandi!
Pandai-pandailah menggunakan pedang Anda. Adakalanya pedang yang tajam melukai diri sendiri. Saya melihat di dalam dada Anda menggelora semangat tempur untuk memperbaiki budaya bangsa. Bahkan saya menjadi malu, meskipun memiliki semangat sama namun tak cukup keberanian. Anda-lah srikandi yang sedang memanah rembulan itu!
Berbeda dengan Anda, saya akhirnya bersyukur atas kegagalan Anda menjadi Gubernur Banten. Bukan apa-apa, jabatan itu bukan lowongan Anda. Di tempat lain Anda diperlukan untuk kiprah yang lebih besar, bahkan lebih luas cakupannya daripada sekedar Gubernur. Jadi, jangan berkecil hati!
Kepada Kang Ikang, sekali lagi pandai-pandai-lah menjaga sekuntum bunga di hadapan Anda itu. Ia bukan hanya milik Anda, tapi milik Nusantara.
Terimakasih!